Language & Literatures

Frasa – “Thank God” atau “Thanks, God”

Halo, adik-adik!

Dulu abang pernah lihat video yang intinya si creator mengkritisi soal penggunaan “Thanks God“.

Oke! Sejauh yang abang tau, ada tiga bentuk yang sering dipakai orang (“Tx God” nggak termasuk ya! 😀 )

  • Thank God.
  • Thanks God.
  • Thanks, God!


“Thank God.”

Ini adalah bentuk yang BENAR dan hanya benar kalau:

  • penuturnya adalah orang pertama tunggal; I.
  • penuturnya adalah orang kedua tunggal; You.
  • penuturnya adalah orang pertama jamak; We (dan semua bentuk yang simply refers to ‘we’).

Ada dua maksud dari penuturan frasa ini ketika yang berbicara adalah orang pertama:

  • Meeting you is a gift. Thank God.” – Contoh ini menunjukkan bahwa frasa ‘thank, God’ kita gunakan untuk menyampaikan kepada lawan bicara bahwa kita berterima kasih kepada Tuhan.
  • You’re so blessed. Thank God then!” – Contoh ini menunjukkan kalau kita menyarankan seseorang untuk berterima kasih kepada Tuhan.

Dalam contoh-contoh di atas terjadi penghilangan Subject kalimat. Kalau abang dulu pernah dengarnya itu disebut invisible subject. Dimana keberadaan si subject sudah sama-sama dipahami oleh kedua pihak yang sedang berbicara. Jadi kalau diberi subject maka dua kalimat di atas akan menjadi:

  • “Meeting you is a gift. (I) thank God.” – sense kalimat berupa pernyataan.
  • “You’re so blessed. (You) thank God then!” – sense kalimat adalah saran/perintah.

Thank‘ adalah kata kerja (verb), yang jika dalam dalam bentuk present mengikuti subject orang ketiga tunggal, akan diikuti oleh ‘-s‘ atau ‘-es‘ (tergantung huruf akhir dari verb).

“When the subject refers to either the speaker or the addressee, what we call first and second person, the finite verb in present tense shows no overtmorphology. The same is true when the subject is plural. However, when the subject is third person (referring neither to the speaker nor the addressee) and singular the present tense verb inflects with an ‘s’. This morpheme not only shows the tense therefore, but also the nature of the subject: that it is third person singular. This phenomenon is known as agreement: we say that the verb agrees with the subject.”

“Basic English Syntac with Exercise” by Newson, Mark, et. al.


“Thanks God.”

Frasa ini HANYA BENAR kalau mengikuti aturan subject-verb agreement, dimana subject kalimatnya adalah orang ketiga tunggal; She, He, It.

Selain itu, frasa ini juga benar kita punya kalimat yang membutuhkan paralelisme, concordance, dalam bentuk present. Seperti dalam kalimat:

Every Sunday, She goes to the church and thanks God.

So, in case you are often saying: “Thanks God, I’m in Medan.” then you are wrong. Coba baca bagian selanjutnya.


“Thanks, God.”

Frasa ini BENAR ketika DITULISKAN demikian. Fokus sama keberadaan tanda koma-nya ya. Ketika SESEORANG mengucapkan ini berarti frasa itu menunjukkan ujarannya yang ditujukan kepada Tuhan meskipun lawan bicaranya kita atau seseorang yang lain.

Dalam bentuk ini UMUMNYA diucapkan oleh orang pertama, si penutur, dengan God, adalah lawan bicara atau yang dituju, dan meski demikian di sini tidak ada yang namanya invisible subject tadi.

Sama halnya ketika kita berterima kasih kepada teman. Seharusnya kita bilang:

Thanks, Budi.

Keberadaan huruf ‘-s’ di sini nggak ada hubungannya dengan subject orang ketiga tunggal karena (lagi) bentuk ini lebih sering diucapkan oleh orang yang menuturkannya.

Jadi, untuk contoh:

Thanks God, I’m in Medan.

akan benar kalau menjadi:

Thanks, God, I’m in Medan.


Well, at least, itu yang abang tau. Semoga yang baru tahu, ini bisa cukup membantu. Dan kalau ada yang lebih expert menemukan kesalahan, boleh kasih koreksi ya. 🙂

Standar

4 respons untuk ‘Frasa – “Thank God” atau “Thanks, God”

Komentar? Silakan...