#30QDBB – Day 8 (9/1/2017)

“Wak, kalau kau udah tua nanti, kehidupan kek mana yang pengen kau jalani?

Wak, kau pengen jadi pengusaha, nggak? Kalau iya, apa?”

– Betha

Maafkan abang yang belakangan sudah menunda menjawab pertanyaan-pertanyaan per harinya. Sudah mulai berkegiatan. Sudah mulai hectic dan bingung mau gimana-gimana.

Baiklah. Another question about future again. Pertanyaan yang gini-gini sebenarnya yang cukup santai ngerjainnya. (Saking santainya malah jadi tertunda 😀 ) Ngeri ko ya, Wak Beth. Udah mikir masa tua aja. Enaklah ko, udah jelas pasangan. 😀

---

Siapa pun kita masti menginginkan masa tua yang, oke, abang rangkum dalam kata ‘indah’. Di mana apa yang pengen kita capai sudah kita capai. Pengalaman-pengalaman masa mudah bisa berguna. Dan, pastinya, punya keluarga dan membanggakan orang tua.

Nah, sebelumnya abang batasi dulu, tua yang abang maksud setelah ini adalah kisaran umur 50 tahun ke atas. Yang ada dalam bayangan abang, untuk usia senja abang, abang maunya:

• Tidak bekerja lagi. Kalau memang masih belum masuk usia pensiun, abang bakal tetap menjalankan pekerjaan yang abang lakukan sebelumnya. Tapi jika sudah masuk usia pensiun, ya biasanya nggak kerja lagi ya, kan? Nah, kalau memang cita-cita membuka yayasan pendidikan tercapai, (amin) abang bakal fokus mengurus yayasan. Kalau sudah nggak sanggup, kepemimpinannya abang serahkan ke tangan anak atau cucu abang, atau orang lain yang abang anggap tepat dan dapat dipercayai.
• Nggak punya hutang. Hidup tenang tanpa hutang. Nggak dikejar-kejar sama siapa pun perkara hutang yang menunggak. Amin.
• Punya tabungan, yang bisa abang pakai untuk keperluan diri sendiri (jadi nggak memberatkan anak-cucu), bantu anak saat mereka butuh, nyekolahin dan nguliahin cucu, dan ngajak Mamak jalan-jalan kalau punya kesempatan. Amin.
• Punya rumah di luar Sumatera. Bahkan sebenarnya di luar negeri, tapi agaknya terlalu muluk-muluk. Spesifikasinya, tenang dan jauh dari bau-bau perkotaan. Yang paginya dingin, siangnya sejuk, malamnya bikin pengen meluk. 😀 Jadi, kalau ada kesempatan bisa liburan ke sana bareng sama kelurga.
• Punya istri, anak dan cucu. Hmm. Sudah jadi harapan setiap manusialah ini kayaknya, kan?
• Ngajak Mamak tinggal bareng. Mungkin bakal berat ini. Karena biasanya, katanya, orang tua bakal nolak kalau diajak tinggal bareng sama anaknya. Apalagi kalau anaknya sudah punya keluarga sendiri. Nanti kita cari caranya.
• Sehat. Semua poin di atas nggak bakal kejadian kalau poin yang ini nggak berjalan dengan baik. Kalau sehat, semua pasti bisa dicapai, pastinya kalau Tuhan ngasih.

---

Untuk pertanyaan yang kedua, abang  bingung yang bakal abang sampaikan termasuk usaha atau nggak, tapi yang pasti sejauh ini yang ada dalam kepala abang hanya membuka yayasan pendidikan. Dengan sistem pendidikan dan kurikulum yang berbeda. Makanya sekarang bingung mau ngambil jurusan apa untuk studi lanjut nanti. Harapannya, yayasan pendidikan ini bisa membangun negeri, membuat anak-anak mencintai sekolah dan pendidikan. Membuat mereka ingin bersekolah karena memang ingin bersekolah, bukan karena ‘ya memang seharusnya begitu’ atau dipaksa orang tua. Selain itu, dengan ada yayasan ini, akan membuka lapangan kerja keguruan dan tenaga kependidikan. Jadi bisa ngurangi pengangguran, meskipun sangat kecil.

Untuk bentuk usaha lain, abang sempat kepikiran punya usaha printing. Semacam usaha percetakan yang besar. Dan lagi, semoga ini bisa ngurangi angka pengangguran. Karena pengangguran ini nggak enak. Serius.

---

Itu jawaban abang untuk pertanyaan-pertanyaan ini. Masih jauh. Jauh kali malah. Harapannya bisa tercapai. Semoga sehat dan panjang umur, biar bisa menginjak yang namanya masa tua itu.

Thanks, buat Betha atas pertanyaannya. Semoga ini menjawab ya, wak.

Day 8, done!